Adhya Tirta Batam Official Website

Instalasi Pengolahan Air

Artikel ini diambil dari www.atbbatam.com
Dipublikasikan Pada : 05-JUL-2017 ,   Dibaca : 12320 kali
Sejak melakukan konsesi dengan Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1995 lalu, PT Adhya Tirta Batam (ATB) mengelola Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk mengolah air baku menjadi air bersih sesuai standar World Health Organization (WHO) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), untuk didistribusikan kepada pelanggan ATB yang sudah berjumlah lebih dari 250 ribu.

Saat ini ATB mengelola enam IPA yang tersebar di Pulau Batam, IPA tersebut meliputi:

1. IPA Nongsa
IPA Nongsa selesai dibangun pada tahun 1978, namun baru dioperasikan pada 1979. Sejak pertama kali dioperasikan hingga saat ini, IPA Nongsa memiliki kapasitas produksi 60 liter per detik.

2. IPA Harapan   
Sama seperti IPA Nongsa, IPA Harapan selesai dibangun pada tahun 1978 dan dioperasikan pada 1979. Saat pertama kali dioperasikan, IPA ini hanya mampu memproduksi air 70 liter per detik. Namun pada tahun 1980 dibangun fase dua sehingga kapasitasnya bertambah menjadi 140 liter per detik. Kemudian pada 1982, dibangun fase tiga sehingga total produksi air di IPA Harapan mencapai 210 liter per detik.

3. IPA Ladi
IPA Ladi selesai dibangun pada tahun 1985, namun baru dioperasikan pada tahun 1986. Sejak pertama kali dioperasikan hingga saat ini,, IPA Ladi memiliki kapasitas produksi 240 liter per detik.

4. IPA Mukakuning
IPA Mukakuning selesai dibangun pada tahun 1990, namun baru dioperasikan pada 1991. Saat pertama kali dioperasikan, IPA Mukakuning hanya mampu memproduksi air sebanyak 310 liter per detik. Seiring kebutuhan air di Pulau Batam yang meningkat, pada 2015 lalu IPA Mukakuning ditambah kapasitas produksinya menjadi 600 liter/detik.

5. IPA Tanjung Piayu   
IPA Tanjung Piayu selesai dibangun pada tahun 1999, namun baru dioperasikan pada tahun 2000. Saat pertama kali dioperasikan, IPA ini hanya mampu memproduksi air sebanyak 150 liter per detik. Namun saat ini, IPA Tanjung Piayu sudah mampu memproduksi air sebanyak 300 liter per detik.

6. IPA Duriangkang 
IPA Duriangkang selesai dibangun pada tahun 2000, namun baru mulai dioperasikan pada tahun 2001. Saat pertama kali dioperasikan IPA yang sempat diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ini hanya mampu memproduksi air sebanyak 500 liter per detik. Namun pada tahun 2003 dibangun fase dua dan produksinya ditambah menjadi 1.000 liter per detik. Kemudian pada tahun 2009, dibangun fase tiga sehingga jumlah produksi air bertambah menjadi 1.500 liter per detik. Terakhir, pada tahun 2011, dibangun fase empat di IPA Duriangkang sehingga total produksi menjadi 2.200 liter per detik. Penambahan kapasitas produksi tersebut menjadikan Duriangkang sebagai IPA terbesar yang dikelola oleh ATB. (*)