Tanggap dan Komitmen Jaga Lingkungan Kerja

Dipublikasikan Pada : 10-APR-2019 11:27:34,   Dibaca : 2364 kali

Operator produksi ATB di Instalasi pengolahan Air (IPA) Sei Harapan terlihat sibuk menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD). Sebagian karyawan lainnya meminta bantuan sesama rekan kerja.

Bahan kimia berupa bahan bakar solar yang ada di area produksi IPA Sei Harapan, tumpah menyebar ke lantai. Solar yang terletak sekitar 3 meter dari permukaan tanah ambruk disebabkan penyangga penampungan terpapar kondisi cuaca.
 
Seketika solarpun menyebar begitu cepat ke lantai dan tanah disekitar area kerja. Tumpahan bahan kimia ini tentu membahayakan lingkungan area produksi. Bersama beberapa rekan kerja, Waro mengambil APD yang telah tersedia di area instalasi.

"Wah ada tumpahan solar cepat bantu tangani, panggil kawan-kawan yang ada. Kita isolir terlebih dahulu," ucap Waro petugas produksi yang bertugas saat itu.
 
Secara sigap Waro memberi informasi kepada supervisor atau penanggung jawab area IPA. Hal ini untuk memberikan tindakan lanjutan berkenaan dengan insiden yang terjadi.

Setelah berjibaku menangani kondisi tanggap darurat, setiap tumpahan bahan kimia yang terjatuh diangkat dan dipisahkan ke tempat yang lebih aman.

Tim tanggap darurat yang ada saat itu berhasil menangani kondisi tanggap darurat yang terjadi. Resiko-resiko yang terjadi dari kejadian emergency ini dapat ditindak lanjuti dengan baik.

Simulasi ketanggap daruratan yang direncanakan berjalan dengan skenario yang telah di susun sebelumnya. Hal ini untuk melatih respon petugas yang berada di area IPA untuk selalu tanggap.
 
Kondisi diatas merupakan salah satu bentuk pelatihan yang dibekalkan kepada setiap individu dilingkungan kerja ATB.

Secara berkala department Quality Health Safety Environment (QHSE) ATB memberikan pelatihan-pelatihan ketanggap daruratan dari berbagai area kerja, baik dari back office hingga area Instalasi Pengolahan Air (IPA).

Roni Hartawan, QHSE Manager ATB mengatakan, pelatihan ketanggap daruratan jadi sebuah komitment bersama dari direksi hingga seluruh level karyawan. Ketanggap daruratan jadi bagian penting untuk dijalankan secara bersama-sama

"Pelaksanaan kegiatan ini saya berharap terutama di IPA semakin peduli bahwa penanganan lingkungan dan menjaga lingkungan merupakan kewajiban semua orang yang berada di lokasi kerja," ucap Roni bersama sejumlah manajer meninjau pelatihan simulasi akhir pekan lalu.

Pelatihan ketanggap daruratan di IPA Sei Harapan dapat berjalan dengan baik. Meski beberapa evaluasi pada pelaksanaan dilapangan, jadi bahan evaluasi untuk selalu siap dengan kondisi yang terjadi.

"Untuk mamastikan mereka memahami prosedur yang dilakukan dan tindakan yang dilakukan apabila terjadi tumpahan bahan kimia. Lebih dari itu, setiap karyawan dapat memastikan meminimalisir terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan lebih lanjut apabila penanganan tidak segera dilakukan," tambah Roni.

Tanggapan yang sama diutarakan Sudarsono Manager HCD ATB. Menurutnya, kegiatan pelatihan ini pada dasarnya dibutuhkan, dengan tujuan semua personil dapat selalu siap menanggapi situasi darurat.

"Kita harapkan dapat menjadikan sebuah pelajaran bagi semua personil kita dalam menanggapi situasi yang darurat. Terutama  terhadap situasi yang berpotensi membahayakan kepada IPA maupun area perusahaan," ucap Sudarsono.

Ia memberikan apresiasi pelaksanaan simulasi ketanggap daruratan yang melibatkan semua tim berjalan dengan baik. Pelaksananan simulasi ini diharapkan tidak hanya sebatas teori namun prakteknya bisa di implementasikan saat terjadi kejadian yang sebenarnya. (Corporate Secretary)